Jumat, 02 Maret 2012

Perlakuan Sistem Injeksi Bahan Bakar Harus Benar

MotoBike - Semakin banyak yang pakai, pasti bakal terbiasa sama yangnamanya injeksi bahan bakar alias fuel injection (FI). Semakin maju teknologi, pasti kian memudahkan. Nah,  makanya biar enggak salah pakai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Pertama, tentu saat mau starter mesin. Lihat deh, di panel spidometer ada lampu peringatan MIL (Malfunction Indicator Lamp) dong (gbr.1). Ketika memutar kunci kontak ke posisi On, tunggu sampai lampu itu mati, baru bisa starter.
"Soalnya, ECU perlu loading data-data sebelum mesin dinyalakan. Sama seperti komputer yang booting awal dulu sebelum menyala," papar Reki Pebrian, technical support Yamaha DDS Cempaka Putih di Jl. Letjen Suprapto No.402, Jakpus.
Proses menyalakan mesin sudah optimal, terus bisa langsung jalan apa enggak nih? Bukan apa-apa, enaknya sistem injeksi, mesin dipastikan  langsung menyala begitu starter. "Karena sudah ada autochoke, lebih baik panaskan dulu mesin paling lama 3 menit, atau sampai putaran stasioner kembali normal," lanjut Reki (gbr.2).

Tujuannya, biar oli dapat bersirkulasi di seluruh ruang mesin sebelum dipakai dan kena beban. Efeknya, pasti bakal memperpanjang usia pakai mesin. Jangan terbiasa menyisakan bensin hanya sedikit dalam tangki.
Soalnya, fuel pump akan terus bekerja walau bensin sudah habis (gbr.3). Hasilnya, bisa jadi pompa yang bakal rusak. Apalagi, seandainya bensin diisi lagi, pompa juga bakal bekerja ekstra lagi, karena bensin masih butuh waktu untuk mengalir dalam pipa sistem bahan bakar. Enggak bisa langsung masuk ruang bakar.
Terus, biasakan juga mengintip panel spidometer. Balik lagi nih, lampu MIL itu memang dibuat dengan beragam fungsi dan kelebihan. Seandainya menyala padahal kondisi mesin hidup, bisa jadi ada kerusakan pada sistem. Sebaiknya sih diperiksa di bengkel terdekat. Beda kalau ingin mengecek apakah ada kerusakan dalam sistem.
 "Putar kunci kontak ke posisi On, tunggu sesaat, dan apabila lampu MIL kembali menyala berkedip setelah mati. Artinya, ada kerusakan juga di sensor. Tergantung berapa kali kedipan yang menandakan masing-masing sensor," papar pria berkulit putih bersih ini.
Oh ya, terakhir ingat juga kalau motor punya lean angle sensor (gbr.4). "Sensor ini bertujuan mematikan mesin seandainya motor jatuh. Misal miring lebih dari 65 derajat, maka sensor akan memerintahkan ECU mematikan mesin," wanti Reki lagi.

Jadi seandainya jatuh, dan mesin masih dalam kondisi On. Jangan buru-buru berdiri, dan langsung starter. Dijamin enggak bakal mau hidup. Demi safety, sistem ini mengharuskan rider untuk mematikan mesin lebih dulu, baru setelah itu nyalakan kembali mesin. Soalnya, sensor pasti membaca motor masih dalam kondisi jatuh. Gampang kan...